Ma Chenggang, seorang pria kaya di Kota Xihong, khawatir putra sulungnya terlalu manja untuk menggantikannya. Bertekad untuk membesarkan penerus yang cakap, dia mengambil pendekatan yang tidak konvensional. Mereka menyembunyikan kekayaannya, memindahkan keluarganya ke lingkungan kumuh, dan memelihara ilusi kemiskinan, sehingga putranya dapat mengembangkan kualitas seperti kerja keras, pengetahuan, penganggaran yang cermat, kebugaran fisik, dan ketekunan.
